A.
SISTEMATIKA
VERTEBRATA
Vertebrata
terdiri atas dua kelompok besar hewan, berdasarkan ada tidaknya rahang pada
mulutnya, yaitu Agnatha (tidak berahang) dan Gnathostomata (memiliki rahang).
Gnathostomata sendiri terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan perbedaan alat
gerak (ekstremitasnya) yaitu Pisces dan Tetrapoda. Pisces merupakan kelompok
hewan yang memiliki alt gerak berupa sirip, pisces terdiri dari dua kelas yaitu
ikan yang memiliki rangka tubuh dari tulang (Chondrichtyes), dan juga kelompok
hewan yang memiliki 2 pasang ekstremitas (Tetrapoda), terdiri atas 4 kelas
diantaranya : Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia. Amphibia sebagai alah satu
bentuk tahapan perpindahan dari perairan ke darat belum sepenuhnya bisa
meninggalkan habitat perairan dalam hidupnya. Sedngkan pada Reptilia dengan
kulit yang bersisik dan kedap air kehidupannya sudah dirancang untuk
spesialisasi di darat. Aves sebagai kelanjutan dari filogeni Reptilia, lebih
spesifik lagi dengan tubuh ditutupi oleh bulu dan ekstremitas anterior
mengalami modifikasi menjadi sayap memungkinkan mobilitasnya sangat tinggi.
Sedangkan Mamalia menduduki posisi tertinggi dari urutan evolusi hewan dengan
tubuh ditutupi oleh kulit yang kedap air dan berambut, serta memiliki kelenjar
air susu.
B.
SISTEM
SARAF
1.
Pengertian Sistem Saraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang
mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan
tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya.Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer.Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer
terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua
saling berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks.Di sistem saraf enterik,
suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika
dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf
vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem
gastrointestinal.
Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai
gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson,
yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di
persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik
mungkin bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan
oleh rangsangan fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan
sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron,
terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan
sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada
vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan
output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk
neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan
menentukan perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel
khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya glia), yang menyediakan
dukungan struktural dan metabolik. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi
dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem
saraf yaitu: Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh
kita yang bertindak sebagaireseptoradalahorganindera. Penghantar impuls,
dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung
(akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron. Efektor, adalah bagian yang menanggapi
rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
2.
Susunan Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia
tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.Sedangkan sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
a.
Sistem Saraf Pusat
Otak
merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia.Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang
1/50 dari berat badan.Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak
kecil (Cerebellum), dan batang otak.Otak besar merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari.Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu
belahan kanan dan belahan kiri.Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut
hemister.Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh
sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian
tubuh sebelah kanan. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar,
tepatnya di bawah otak besar.Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih.Otak kecil dibagi menjadi
dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan
varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang
otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak Tengah.
Batang
otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan
atau sumsum penghubung.Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan
dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron.Lapisan luar
berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah
mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu
tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum
tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua.Sumsum
tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan
lapisan dalam berwarna kelabu.Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan
dalam mengandung badan saraf.
Di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf
penghubung.Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak
serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
b.
Sistem Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem
saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk
perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu.Sistem
saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit.
Saraf
sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot
lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit,
sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar,
berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan
bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
3.
Sistem
Saraf Vertebrata
a. Pisces
Sistem saraf ikan terdiri atas sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Otak ikan terdiri atas otak depan, otak tengah, otak kecil, dan
sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi térdiri atas serabut saraf otak dan serabut
saraf dari sumsum tulang belakang. Otak depan berhubungan dengan saraf pencium dan
hidung, sedangkan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihat.
Kedua bagian tersebut kurang berkembang dengan baik
sehingga indra pencium dan penglihat ikan kurang berkembang dengan baik. Bagian
otak ikan yang berkembang paling baik adalah otak kecil. Otak kecil berfungsi
sebagai pusat keseimbangan dan pusat pengaturan gerak otot-otot ketika
berenang. Keberadaan pusat keseimbangan dan pengaturan gerak ini memungkinkan
ikan dapat bergerak cepàt dalam air tanpa terganggu keseimbangannya
b. Amfibi
Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Sistem
saraf katak tersusun atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Hewan tersebut memiliki otak depan, otak tengah,
otak belakang, dan sumsum lanjutan yang membentuk suatu sistem saraf pusat,
sedangkan serabut-serabut saraf yang berasal dan sela-sela ruas tulang belakang
membentuk suatu sistem saraf tepi. Otak besar berkembang memanjang sehingga
berbentuk oval.
Ujung depan otak besar berhubungan dengan indra
pencium. Otak tengah berkembang cukup baik dan berhubungan dengan indra
penglihat (lobus optikus). Otak kecil berbentuk lengkung mendatar menuju
ke arah sumsum lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.
c. Reptilia
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Di bagian otak besar, lobus olfaktorius yang
merüpakan pusat pencium berkembang dengan baik Sehingga indra penciumannya
lebih tajam.
Perkembangan otak tengah reptilia terdesak oleh
otak besar. Otak tengah menjadi kurang berkembang dengan baik sehingga menyebabkan
indra penglihat reptilia kurang tajam.
d. Aves
Sistem
saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas
serabut-serabut saraf yang berasal dan otak dan serabut-serabut saraf yang
berasal dari sela-sela ruas tulang belakang; Otak burung terdiri atas otak
depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan.
Otak
besar sebagai bagian utama dan otak depan terbagi menjadi belahan kanan dan
belahan kiri.Permukaannya tidak berlipat-lipat sehingga tidak menampung lebih
banyak sel-sel saraf seperti pada otak besar manusia.
Otak
tengah burung sebagai pusat saraf penglihat berkembang baik dengan membentuk
gelembung sehingga indra penglihat burung berkembang dengan baik. Di permukaan
otak kecil terdapat lipatan-lipatan yang mampu menampung sel-sel saraf lebih
banyak. Sel saràf yang makin banyak pada otak kecil menunjukkan pusat
keseimbangan burung ketika terbang berkembang dengan baik.
e. Mamalia
Bagian-bagian otak mamaliä terdiri atas otak depan,
otak tengah, dan otak belakang yang berkembang dengan baik. Selain itu, mamalia
juga memiliki sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).
Beberapa jenis mamalia memiliki kemampuan lebih karena pusat-pusat saraf di
otak hewan tersebut mengalami perkembangan yang lebih menonjol. Kemampuan
seperti itu bermanfaat bagi hewan dalam mencari mangsa. Misalnya, kemampuan
lebih pada india penglihat dan indra pendengar kucing, indra pendengar kelelawar
yang sangat tajam, dan indra pencium anjing yang sangat tajam.
Kelas
Komponen
|
Pisces
|
Amfibi
|
Reptil
|
Aves
|
Mamalia
|
||
Gambar
|
|
|
|
|
|
||
Susunan
Sistem Saraf
|
Sistem
saraf ikan dibagi jadi 2. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf periferi.
1. Sistem saraf : a. Otak b. Medula spinalis 2. Sistem saraf periferi a. Saraf cranial b. Saraf spinal |
Sistem
saraf amfibi dibagi jadi 2. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem saraf : a. Otak (ensefalon) 2. Sistem saraf periferi a. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) |
Sistem
saraf reptile dibagi jadi 2. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
1. Sistem saraf : a. Otak b. Sumsum tulang belakang 2. Sistem saraf tepi a. Saraf sadar b. Saraf tak sadar |
Sistem
saraf aves dibagi jadi 2. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
1. Sistem saraf : a. Otak b. Sumsum tulang belakang 2. Sistem saraf tepi a. Saraf kranial b. Saraf otonom
c. Indera
|
Sistem
saraf mamalia dibagi jadi 2. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
1. Sistem saraf : a. Otak b. Sumsum tulang belakang 2. Sistem saraf tepi a. Saraf sadar b. Saraf tak sadar |
||
Fungsi
Tiap Bagian
|
Telencephalon
= Cerebrum Fungsi: Mengatur indra
penciuman,
tingkah laku.
Diensefalon
Fungsi :
Berperan dlm transfer pesan
utk kelenjar endokrin,
untuk
penerimaan stimulus cahaya.
Mesencephalon
Fungsi : Untuk ketepatan
berenang terhadap objek bergerak,
Untuk koordinasi mata-badan, Penerimaan impuls listrik.
Metencephalon = Cerebellum
Fungsi : Orientasi berenang, Maintenance musculator, Keseimbangan
tubuh
(hub. lateral line).
|
Otak besar berkembang memanjang sehingga berbentuk oval. Ujung
depan otak besar berhubungan dengan indra pencium.
Otak tengah berkembang cukup baik dan berhubungan dengan indra
penglihat (lobus optikus).
Otak kecil berbentuk lengkung mendatar menuju ke arah sumsum
lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.
|
Otak besar (serebrum)
Merupakan sumber dari
semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak. Otak tengah (mesensefalon)
Bagian atas (dorsal)
otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Otak kecil (serebelum)
Fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi
tubuh.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Berfungsi menghantar
impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
|
Cerebrum (Otak besar)
Tidak
banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.
Cerebellum (Otak kecil)
Terdapat
lipatan lipatan yang mampu menampung sel-sel saraf lebih banyak sehingga otak
kecil menunjukkan pusat keseimbangan burung ketika terbang berkembang dengan
baik.
Mesencephalon (Otak tengah)
Otak
tengah burung berbentuk 2 gelembung, berkembang dengan cukup pesat dan
sebagai pusat saraf penglihat berkembang baik dengan membentuk gelembung
sehingga indra penglihat burung berkembang dengan baik.
Medulla (Sumsum lanjutan)
Sebagai
penghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju otak. Sumsum
lanjutan ini mengandung sel saraf (neuron) yang membantu mengatur detak
jantung, respirasi dan tekanan darah.
|
SARAF SENSORIK
= SARAF AFFERENT Menghantarkan rangsangan dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat.
SARAF ASOSIASI
= INTER NEURON Menyampaikan
pesan antara s. sensorik dan s. motorik.
SARAF MOTORIK =
SARAF EFFERENT Membawa informasi
keluar SSP ke organ sasaran (sel otot atau kelenjar).
LOBUS-LOBUS pada
OTAK BESAR
Lobus
temporalis à intepretasi bau, memori
Lobus
frontalis à gerakan motorik
Lobus
parietalis à pendengaran, taktil
Lobus
oksipitalis à visual
Medulla
spinalis à mengendalikan pola refleks dasar tubuh.
Daerah basal otak à mengendalikan fungsi tubuh seperti keseimbangan,
gerakan kasar tubuh, makan, jalan, bernafas.
Korteks
serebri à berpikir, kegiatan motorik halus.
|
||
Bagian
Paling Berkembang
|
Ikan
merupakan vertebrate yang paling rendah derajatnya dibandingkan vertebrata
yang lain. Ikan merupakan hewan yang memerlukan kemampuan bergerak yang
memadai untu menghindar dari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu ikan
dituntut memiliki keseimbangan yang bagus oleh karena itu ikan memiliki perkembangan otak kecil yang lebih baik
sebab otak kecil atau serebellum merupakan bagian pengontrol keseimbangan dan
pusat pergerakan.
|
Sebagai
contoh adalah katak, Pada katak yang
paling berkembang adalah penglihatannya oleh karena itu bagian otak secara
keseluruhan hanya berbentuk memanjang sebab bagian otak kecilnya tidak begitu
berkembang.
|
Bangsa
reptile umumnya memiliki daya penciuman
yang sangat tajam oleh sebab itu bagian otak yang merupakan pusat
penciumannya lebih berkembang dan bentuknya lebih besar dan memanjang kearah
depan.
|
Burung
merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman penglihatan yang
bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang
baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil
burung yang menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.
|
Mamalia
merupakan vertebarta yang memiliki derajat tertinggi dan hal ini terbukti dari perkembangan otaknyapun dapat jelas terlihat
dimana otak kecil dan otak besarnya berkambang dengan baik dan ini jelas
sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang dilakukan mamalia.
|
||
Mekanisme
Jalannnya Rangsang
|
Rangsangan induksi nervous implus (badan sel
saraf ke tulang belakang)
Sinapsis
Neuron motorik
|
Rangsangan induksi nervous implus (badan sel
saraf ke tulang belakang)
Sinapsis Neuron motorik
|
Rangsangan à Reseptor à Saraf Sensoris à Saraf Pusat à Saraf Motorik à Efektor (organ pelaksana)
|
Rangsangan à Reseptor à Saraf Sensoris à Saraf Pusat à Saraf Motorik à Efektor (organ pelaksana)
|
Rangsangan à Reseptor à Saraf Sensoris à Saraf Pusat à Saraf Motorik à Efektor (organ pelaksana)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar