Sistem
pernafasan pada manusia terdiri dari jaringan dan organ tubuh yang
merupakan parameter kesehatan manusia, jika salah satu sistem pernafasan
manusia terganggu maka secara otomatis segala sistem yang bekerja dalam
tubuh manusia akan terganggu dan hal ini jelas menimbulkan ketidak
seimbangan proses pertumbuhan manusia. Secara jangka panjang akan menimbulkan
berbagai macam penyakit.Oleh sebab itu, saya mencoba memberikan gambaran
tentang proses dan sistem pernafasan tubuh manusia serta fungsinya
masing-masing:
Sistem respirasi dapat dibagi menjadi :
·
Saluran pernafasan atas ; terdiri atas bagian di luar
rongga dada : udara melewati hidung, kavitas nasalis, faring, laring dan trakea
bagian atas.
·
Saluran pernafasan bawah ; bagian yang terdapat dalam
rongga dada : trakea bagian bawah dan paru – paru .
Organ dan sistem pernafasan pada manusia:
·
Berbentuk pyramid disertai dengan suatu akar dan
dasar.
·
Bagian ini terdiri dari :
1.
Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi
kanan yang disebut rongga nasal.
2.
Naris eksternal di batasi oleh kartilago nasal.
3.
Tulang hidung ; membentuk jembatan dan bagian
superior kedua sisi hidung.
4.
Empat pasang sinus paranasal ; frontal, etmoid,
maksilar, dan fenoid. berfungsi meringankan tulang cranial, memberi area
permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara
yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efek resonansi untuk suara.
5.
Rambut yang berada di dalam lubang hidung menghambat
masuknya debu.
MEMBRAN MUKOSA NASAL / KAVITAS NASALIS
·
Kavitas nasalis terdapat dalam tengkorak, dan dipisahkan
oleh septum nasal.
·
Bagian atas kavitas nasalis terdapat reseptor
olfaktorius yg terdiri dari sel – sel olfaktori yg mengalami spesialisasi u/
indera penciuman.
·
Mukosa hidung adalah epitel bersilia dengan sel
goblet yang memproduksi mukus.
·
Bakteri dan partikel dari polusi udara yang
terperangkap oleh mukus dan disapu oleh silia menuju faring. Kebanyakan
mukus ini akan ditelan dan bakteri akan dihancurkan oleh asam HCl dalam getah
lambung.
FARING
·
Adalah suatu pipa muscular di belakang rongga hidung
dan mulut dan di depan vertebra servikalis.
·
Terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1.
Nasofaring : bagian yang paling tinggi terletak di
belakang kavitas nasalis. Fungsinya hanya merupakan suatu jalannya udara.
2.
Orofaring : terletak di belakang mulut; merupakan
jalan untuk udara dan makanan. Mukosanya berupa epitel gepeng bertingkat.
Terdapat Jaringan limfatik yang berfungsi untuk menghancurkan patogen yg
berpenetrasi ke mukosa
3.
Laringofaring : bagian paling bawah faring. Bagian
anteriornya membuka menuju laring dan bagian posteriornya menuju esophagus.
Merupakan jalan untuk udara dan makanan.
LARING
Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea.
Tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga
kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago krikoid , dan
epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod , kartilago
kornikulata, dan kartilago kuneiform ).
1.
Epiglotis ad/ kartilago yang paling atas, pd saat
menelan laring terangkat dan epiglotis menutup dibagian puncak untuk
mencegah makanan masuk laring.
2.
Mukosa laring ad/ epitel bersilia. Silia mukosa
mendorong ke atas untuk membuang mukus dan menangkap debu dan mikroorganisme.
TRAKEA
·
Adalah pipa udara yang berbentuk tuba serta
terletak di atas permukaan anterior esophagus. Trakea merentang dari laring
sampai ke puncak paru, tempat ia bercabang menjadi brokus kiri dan kanan
·
Trakea terbuka disebabkan tunjangan sederetan tulang
rawan / kartilago ( 16 – 20 buah ) yang berbentuk ( C ) tapal kuda
·
Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia dengan
sel goblet,. Sel goblet yaitu sel yang menghasilkan mucus dan silia berfungsi
menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan di hidung, kearah faring
untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan.
PERCABANGAN BRONKUS
1.
Bronkus primer kanan dan kiri adalah cabang trakea;
satu untuk masing – masing paru. Bronkus primer (utama) kanan berukuran lebih
pendek, lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer .
2.
Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12 kali untuk
membentuk bronki sekunder yang akan menuju lobus masing – masing paru ( tiga
kanan, dua kiri )
3.
Bronkus tersier dengan diameter yang semakin kecil
yang disebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir pada sebaran alveoli, suatu
kantung udara di paru- paru.
PARU – PARU
Paru – paru adalah organ berbentuk pyramid seperti
spons dan berisi udara, terletak terletak dikedua sisi jantung dalam rongga
dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh
rangka iga dan berisi udara.
·
Paru kanan memiliki tiga lobus; paru kiri memiliki dua
lobus.
·
Paru-paru pada permukaan medial masing2 paru terdapat
hillus(akar) yang merupakan tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonar
dari paru
Pleura adalah membrane penutup yang membungkus setiap paru.
Pleura adalah membrane penutup yang membungkus setiap paru.
·
Pleura parietal melapisi rongga toraks (kerangka iga,
diafragma, mediastinum)
·
Pleura visceral melapisi paru dan bersambungan dengan
pleura parietal di bagian bawah paru.
·
Rongga pleura ( ruang intrapleural ) adalah ruang
postensial antara pleura parietal dan viseral yang mengandung cairan
serosa yang mencegah friksi dan menjaga kedua membran tetap bersama selama
bernafas.
ALVEOLI
·
Adalah tempat pertukaran gas pada paru – paru.
·
Tersusun atas sel – sel alveoli tipe I, selapis epitel
gepeng tipis untuk memungkinkan difusi gas.
·
Dalam alveoli terdapat makrofag yang memfagosit
patogen atau benda lain yang mungkin tidak tersapu keluar oleh epitel bersilia
dalam bronkus.
·
Masing-masing alveolus dilapisi lapisan tipis cairan
jaringan yang sangat penting untuk difusi gas, karena suatu gas harus melarut
dalam cairan agar dapat meninggalkan sel.
MEKANISME PERNAFASAN
·
Ventilasi adalah pergerakan udara dari dan keluar
alveoli.
·
Pusat respirasi terdapat di medulla dan pons ( bagian
dari otak )
·
Otot – otot pernafasan adalah otot diafragma dan otot
muskuli interkostale eksterni serta interni.
Dua aspek ventilasi adalah :
1.
Inhalasi / inspirasi
·
Inhalasi (inspirasi) adalah penarikan udara atau
substansi lain ke dalam paru – paru.
·
Impuls motorik dari medula berjalan sepanjang nervus
frenikus menuju diafragma, yang berkontraksi dan bergerak ke bawah.
Impuls sepanjang nervus interkostalis pada muskuli interkostale eksterni, yang
menarik iga ke atas dan ke luar.
·
Rongga dada mengembang dan mengembangkan pleura
parietalis.
·
Pleura viseralis bersatu dengan pleura parietalis dan
mengembang kemudian mengembangkan paru-paru.
·
Saat paru-paru mengembang, tekanan intrapulmonal akan
turun drastis di bawah tekanan atsmosfer dan udara memasuki hidung melalui
jalan napas menuju alveoli.
2.
Ekshalasi / ekspirasi
·
Ekshalasi (ekspirasi) adalah proses penghembusan
napas.
·
Impuls mototrik dari medula menurun dan diafragma
serta muskuli interkostale eksterni berelaksasi.
·
Rongga dada menjadi lebih kecil dan mengompresi
paru- paru.
·
Paru-paru yang elastis mengerut dan mengompresi
paru-paru
·
Ketika tekanan intrapulmonal meningkat di atas teknan
atsmosfer, udara dipaksa keluar dari paru sampai kedeua tekanan menjadi sama
lagi
·
Dalam ekshalasi kuat membutuhkan kontraksi
otot-otot lain yaitu kontraksi muskuli interkostales interni menarik iga
ke bawah dan membawa lebih banyak udara keluar dari paru. Kontraksi otot
– otot abdomen, seperti muskuli rektus abdomen mengompresi organ – organ
abdominal dan menekan diafragma ke atas yang membawa udara keluar dari
paru-paru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar